Kamis, 22 September 2011

Mikroskop

MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang teramat kecil. Berdasarkan fungsinya mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron . Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan bantuan sinar matahari sedangkan Mikroskop elektron yaitu mikroskop yang menggunakan bantuan cahaya listrik. Funsi mikroskop yaitu dapat melihat benda terkecil.

Mikroskop dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Bagian Mekanik terdiri atas:
  1. Statip/ tangkai/ lengan mikroskop
  2. Tabung
  3. Revolver/ pengatur fokus
  4. Alas/Kaki
  5. Penjepit/ klep
  6. Sekrup penggeser objek
  7. Meja benda
2. Bagian Optik terdiri atas:
  1. Lensa Okuler
  2. Lensa objektif
  3. Diafragma
  4. Kondensor
  5. Cermin
Fungsi :
  1. Revolver (Pemutar Lensa) untuk memutar lensa objektif agar diperoleh perbesaran yang diinginkan.
  2. Meja mikroskop (meja benda) untuk meletakan objek yang akan diamati
  3. Cermin (atau lampu) untuk memberikan cahaya pada benda agar benda dapat diamati.
  4. Diafragma mengatur intensitas cahaya yang masuk
  5. Pemutar kasar (Pengatur Fokus) menggerakan lensa objektif agar diperoleh fokus yang tepat (gambar tidak berbayang)
  6. Pemutar halus (Pengatur benda) menggerakan benda agar tepat di bawah lensa objektif.
  7. Tabung mikroskop menghubungkan lensa okuler dengan objektif.

Pengenalan Mikroskop

1. Mencari bidang penglihatan
  • Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar.
  • Lensa objektif di tempatkan pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa okuler).
  • Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.
  • Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.
2. Mencari bayangan sediaan
  • Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.
  • Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.
  • Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1 mm.
  • Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.
  • Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran yang kuat. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).
3. Memelihara Mikroskop
  • Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
  • Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.
  • Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
  • Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
  • Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
  • Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.
4. Pengukuran Mikroskopis atau Mikrometri
Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut Mikrometer Objektif dan Mikrometer Okuler.

RUMUS PERBESARAN BENDA
Perbesaran Benda = Perbesaran Lensa Okuler X Perbesaran Lensa Objektif

Macam-macam mikroskop, yaitu :
1. Mikroskop Cahaya
  • Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan.
  • Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa.
  • Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan.
  • Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik.
  • Daya pisah adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah dalam membedakan dua titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan dikatakan sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik bukannya satu titik.
  • Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.
  • Mikroskop ini terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri.
  • Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x.
  • Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan dan menurunkan kondensor.
  • Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang.
  • Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa okuler.
  • Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan jelas.
  • Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam.
  • Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif.
  • Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
  • Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
  • Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
  • Pemegang(lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
  • Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
  • Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.
  • Sekrup engsel berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.
2. Mikroskop Pendar Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan.

3. Mikroskop Medan Gelap Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.

4. Mikroskop Fasekontras Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.


5.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali,
  • Mikroskop elektron menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada Mikroskop Cahaya.
  • Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya
  • Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet?, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya.
  • Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya .
  • Mikroskop Elektron Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa.
  • Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron
  • Mikroskop Elektron Pemayaran Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen

Cara menggunakan mikroskop.
  1. Mengambil mikroskop dan letakkan pada tempat yang datar danbersih
  2. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam melakukan praktikum
  3. Menggunakan lensa okuler untuk melihat bahan yang di teliti
  4. Mengatur cermin untuk mendapatkan cahaya matahari
  5. Mengatur pengtur kasar untuk mendapatkan hasil yang diamati
  6. Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal gunakan pengatur halus.
  7. Menggambar hasil yang diteliti.

Metode Ilmiah



METODE  ILMIAH

Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah. Dalam mempelajari sains terdiri dari 3 komponen yaitu :
1.      Sikap ilmiah Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa data.
2.     Proses ilmiah Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah.
Ketrampilan proses meliputi:
1.      Mengobservasi Mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera. Dalam biologi hasil observasi seringkali dibuat dalam bentuk gambar (misal gambar dunia dll), bagan (missal bagan siklus hidup kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu wilayah), grafik (misal grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), penentuan variabel , deskripasi antar variabel.
2.     Menggolongkan Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan.
3.     Menafsirkan Memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
4.     Mempraktikkan/meramalkan Memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi; kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
5.     Mengajukan pertanyaan Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut jawaban yang diperoleh dengan proses.
Langkah sistematis dalam proses ilmiah/metode ilmiah meliputi:
1.      Merumuskan masalah
2.     Menyusun kerangka berfikir
3.     Merumuskan hypothesis
4.     Melakukan experimen
5.     Analisis data
6.     Menarik kesimpulan
7.     Publikasi
1)     Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
1.      Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
2.     Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
3.     Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen
2)   Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris.
3)   Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen, yaitu:
1.      Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
2.     Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
4)   Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.      Taraf perlakuan
2.     Pengendalian faktor lain
3.     Ulangan
4.     Pengukuran
5)   Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
6)   Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
7)   Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet.

Cabang-Cabang Biologi

CABANG-CABANG BIOLOGI
Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena luasnya bahan kajian biologi, biologi dibagi lagi menjadi cabang-cabang ilmu. Beberapa cabang-cabang ilmu biologi antara lain :
1.      Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya.
2.     Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
3.     Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh.
4.     Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5.     Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6.     Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7.     Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8.     Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9.     Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
10.   Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.
11.    Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul.
12.   Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan.
13.   Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup.
14.   Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hokum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi.
15.   Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu.
16.   Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi.
17.   Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
18.   Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan.
19.   Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut.
20.  Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak.
21.   Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya.
22.  Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
23.  Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit.
24.  Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio.
25.  Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone.
26.  Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga.
27.  Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan.
28.  Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan.
29.  Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya.
30.  Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
31.   Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang.
32.  Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim.
33.  Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia.
34.  Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
35.  Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya.
36.  Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh.
37.  Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot.
38.  Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara.
39.  Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus.
40.  Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
41.   Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel.
42.  Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel).
43.  Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi.
44.  Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium).
45.  Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus.
46.  Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal).
47.  Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya.
48.  Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan.
49.  Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup.
50.  Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan.
51.   Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh.
52.  Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah.
53.  Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean.
54.  Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa.
55.  Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska.
56.  Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalian.
57.  Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel.
58.  Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur.
59.  Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism.
60.  Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot.
61.   Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap.
62.  Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organism.
63.  Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematode.
64.  Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal.
65.  Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf.
66.  Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ.
67.  Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya.
68.  Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa.
69.  Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung.
70.  Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang.
71.   Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata ).
72.  Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil.
73.  Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau.
74.  Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba.
75.  Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen.
76.  Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit.
77.  Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit.
78.  Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya.
79.  Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ.
80.  Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak.
81.   Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup.
82.  Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate.
83.  Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
84.  Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa.
85.  Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa.
86.  Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku.
87.  Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru.
88.  Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik.
89.  Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang.
90.  Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis.
91.   Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia.
92.  Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel.
93.  Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan.
94.  Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup.
95.  Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi.
96.  Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97.  Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
98.  Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom).
99.  Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria.
100.      Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus.
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan

Download